By Jakarta – Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan PTM Terbatas yang aman, Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), drg. Kartini Rustandi, M. Kes, mengingatkan agar satuan pendidikan memperhatikan titik kritis penularan. Titik kritis penularan tersebut di antaranya adalah ventilasi, durasi pembelajaran, jarak, penggunaan masker, sentuhan, dan mobilitas.
“Hal di atas bisa diantisipasi dengan cara administrasi seperti jumlah anak yang dibatasi hingga frekuensi dan durasi pembelajaran. Secara teknis juga bisa mengatur tempat duduk, alur masuk, penyediaan sarana cuci tangan, sirkulasi dan desinfeksi,” ungkapnya dalam webinar “Penyesuaian Kebijakan Pelaksanaan PTM Terbatas 2022” Senin (3/1/2022).
Penerapan Prokes dan Perilaku Wajib di Sekolah
Adapun untuk penerapan prokes dan perilaku wajib di satuan pendidikan secara garis besar adalah sebagai berikut.
- Sebelum berangkat sekolah. Setiap orang tua wajib memastikan persiapan masker, hand sanitizer, serta contoh disiplin prokes lainnya.
- Selama di perjalanan. Selama di perjalanan, anak wajib dipastikan pengantarannya apakah memakai kendaraan umum atau diantar. Agar lebih baik, disarankan untuk orang tua mengantar anak demi keamanan kesehatan.
- Sebelum masuk gerbang. Satuan pendidikan wajib memastikan setiap orang yang masuk termasuk siswa telah sesuai dengan protokol kesehatan.
- Selama KBM, selesai KBM, dan Perjalanan pulang. Mulai dari proses belajar hingga antar jemput siswa harus sesuai prokes dan empat yang telah ditentukan agar terhindar dari kerumunan.
- Setelah sampai di rumah. Satuan pendidikan dan orang tua wajib memberi pemahaman terkait kebersihan saat di sekolah hingga sebelum bertegur sapa dengan orang rumah. Seperti mencuci tangan, mandi, membersihkan pakaian dan alat sekolah.
5 Tips Aman bagi Siswa Saat Jam Istirahat
Sementara itu, pada saat jam istirahat PTM Terbatas, Kartini juga menyampaikan agar siswa memperhatikan beberapa hal untuk keamanan kesehatan. Di antaranya adalah:
- Pakai masker yang benar. Pada jam istirahat pastikan siswa memakai masker dengan benar yakni menutupi mulut dan hidung.
- Cuci tangan berkala. Setelah menyentuh banyak benda, siswa bisa mencuci tangan saat sebelum dan sesudah jam istirahat dengan air mengalir atau hand sanitizer.
- Membatasi mobilisasi. Membatasi mobilisasi bukan berarti membatasi pergaulan. Artinya siswa tetap bisa bergaul tapi tetap taat dengan protokol kesehatan.
- Menghindari kerumunan. Hal ini penting untuk diperhatikan bagi tiap sekolah karena seringkali pada jam istirahat siswa berkerumun dan mengobrol bersama.Oleh karena itu, tiap sekolah bisa berinovasi bagaimana cara mengantisipasi siswa agar tidak berkerumun saat jam istirahat. Siswa bisa memanfaatkan waktu istirahat dengan membaca buku atau melakukan permainan yang bisa tanpa berkerumun.
- Menghindari makan bersama.Seringkali ketika makan membuka masker dan mengobrol. Untuk itu, hal ini perlu menghindari agar tetap disiplin protokol kesehatan.
Jadi, bagi siswa yang sudah menjalankan PTM 100% di sekolah, wajib mematuhi tips aman agar selalu sehat, ya!
Sumber: detik.com